2 Mei 2012, tanggal yang sudah tidak
asing lagi bagi bangsa Indonesia. Sudah 52 tahun ini, Indonesia memperingati
Hari Pendidikan Nasional yang sering dikenal dengan Hardiknas. Banyak acara dan
kegiatan yang sering diadakan untuk memperingatinya. Terutama di
sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Sudah jelas. Namanya saja Hari Pendidikan
Nasional pastilah berhubungan dengan sekolah. Biasanya, sekolah-sekolah
mengadakan Upacara Bendera. Selain itu, ada juga yang mengadakan lomba-lomba
atau seminar. Sebelumnya, apa arti pendidikan sebenarnya? Pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan1.
Makna pendidikan ini sudah tercermin melalui jasa seseorang yang aktif dalam
bidang pendidikan, bahkan bidang sosial dan politik. Pengabdiannya begitu besar
untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Dialah Raden Mas Soewardi
Soerjaningrat atau Ki Hadjar Dewantara.
Ki Hadjar Dewantara lahir di
Yogyakarta, 2 Mei 1889. Beliau aktif dalam berbagai organisasi.
Penulis handal
menjadi sebutannya pada masa itu.
Tulisannya komunikatif, tajam, dan patriotik. Banyak pembaca
yang mengagumi karyanya. Selain bagus, tulisannya membangkitkan
semangat antikolonial
masyarakat terhadap Belanda yang pada waktu itu masih
menjajah bangsa Indonesia. Banyak reaksi kritis dari golongan
nasionalis dan salah satunya adalah Ki Hadjar Dewantara. Ia kemudian
menulis ‘Een Voor Allen Maar Ook Voor Een’, atau ‘Satu Untuk Semua Tetapi Semua Untuk Satu
Juga’2. Semangat
bangsa Indonesiapun semakin membara. Sayangnya, bangsa Indonesia masih belum
bisa membuat taktik untuk mengusir Belanda, karena kekuasaan mereka masih kuat
pada waktu itu. Selain itu, ada tulisannya yang lain berjudul “Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya
Aku Seorang Belanda)”, membawanya kepada Belanda untuk dibuang ke Bangka.
Tetapi, ada dua pembelaan dari Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo yang
membuatnya berganti hukuman, yaitu dibuang ke negeri Belanda.
Saat beliau kembali ke Indonesia,
beliau mendirikan sekolah nasionalis dengan nama “Nationaal Onderwijs Instituut
Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa)” pada tanggal 3 Juli 1922. Sejak
saat itu lahirlah konsep pendidikan. Ki Hadjar Dewantara diangkat menjadi
menteri pendidikan dan menutup usianya pada tanggal 28 April 1959 di
Yogyakarta.
Salah satu kalimat yang beliau
tulis berbunyi “Ing ngarso sung tuladha, ing madyo madyo mangun karyo, tut wuri
handayani (Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakng
memberi dorongan)”, menjadi dasar atau landasan pendidikan rakyat Indonesia
hingga saat ini. Untuk mengenang perjuangannya bagi bangsa Indonesia, pemerintah
menetapkan tanggal kelahirannya, yaitu tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan
Nasional. Karena itulah Hardiknas diperingati pada tanggal 2 Mei.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar